Rabu, 17 Oktober 2018

Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

PENGERTIAN, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Novita Pancaningrum, M.Pd



Disusun Oleh:
1.      Fatkhul Wahab                           (1410110410 )
2.      Muchammad Ilyas Amin           (1410110415)
3.      Abdul Munif                              (1410110416)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2017
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, kualitas, pola pikir dan kesuksesan seseorang banyak ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia mendapatkan ilmu pengetahuan yang berguna untuk masa depannya. Pendidikan dapat diperoleh dari lembaga pendidikan seperti sekolah, kursus dan lain-lain.
            Kualitas atau mutu pendidikan ditentukan oleh lembaga pendidikan, ketika lembaga pendidikannya mempunyai kualitas yang baik maka akan menghasilkan SDM yang berkualitas pula. Pendidikan merupakan sebuah proses, proses yang memiliki arah dan tujuan. Sebuah proses yang memiliki arah dan tujuan tentunya harus memiliki tolak ukur yang jelas untuk mengetahui sudah sejauh mana dalam mencapainya. Maka dari itu lembaga pendidikan perlu mempunyai sistem manajemen pendidikan yang baik agar arah dan tujuan tersebut tercapai.

B.     Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen pendidikan?
2. Apa tujuan manajemen pendidikan?
3. Apa saja ruang lingkup manajemen pendidikan?

C.    Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian manajemen pendidikan
2. Mengetahui tujuan manajemen pendidikan
3. Mengetahui ruang lingkup manajemen pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Manajemen pendidikan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan pendidikan. Secara etimologi kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata mantis yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Kemudian managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Dalam Bahasa Indonesia management diterjemahkan menjadi manajemen atau pengelolaan.[1]
Menurut istilah, Nanang Fattah (2004) menyatakan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengupayakan segala organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien, [2] Oemar Hamalik mengemukakan manajemen adalah kekuatan utama dalam organisasi yang mengatur dan mengkordinasikan kegiatan-kegiatan sub-sub sistem dan menghubungkannya dengan lingkungan.[3] Sedangkan Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.[4]
Dari pengertian-pengertian manajemen di atas dapat diambil suatu kesimpulan definisi, yaitu serangkaian kegiatan kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Jika definisi manajemen ini diterapkan pada pendidikan maka menjadi rangkaian kerja sama organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B.     Tujuan
Tujuan manajemen pendidikan antara lain:
1.      Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna.
2.      Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3.      Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
4.      Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangan profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan).
5.      Teratasinya masalah mutu pendidikan.[5]
Secara umum tujuan manajemen pendidikan yaitu terlaksananya pembentukan kepribadian pelajar berdasarkan tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat perkembangan maupun perbaikan untuk usia pendidikan secara efektif dan efisien.

C.    Ruang Lingkup
Ruang lingkup manajemen pendidikan dilihat dari 4 sudut pandang, terdiri dari sudut wilayah kerja, objek garapan, fungsi atau urutan kegiatan dan pelaksana.
1.      Ruang lingkup menurut wilayah kerja.
Berdasarkan atas tinjauan wilayah kerja, ruang lingkup manajemen pendidikan dipisahkan menjadi:
a.       Manajemen pendidikan seluruh Negara, yaitu manajemen pendidikan untuk urusan nasional. Yang ditangani dalam lingkup ini bukan hanya pelaksanan pendidikan di sekolah saja tetapi juga pendidikan luar sekolah, pendidikan pemuda, penyelenggaraan latihan, penelitian, pengembangan masalah-masalah pendidikan serta meliputi kebudayaan dan kesenian.
b.      Manajemen pendidikan satu provinsi, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu propinsi yang pelaksanaannya dibantu lebih lanjut oleh petugas manajemen pendidikan di kabupaten dan kecamatan.
c.       Manajemen pendidikan satu kabupaten/kota, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu kabupaten/kota, meliputi semua urusan pendidikan memuat berbagai jenjang dan jenis.
d.      Manajemen pendidikan satu unit kerja. Pengertian dalam manajemen unit ini lebih dititikberatkan  pada satu unit kerja yang langsung menangani pekerjaan mendidik misalnya; sekolah, pusat latihan, pusat pendidikan, dan kursus-kursus.
e.       Manajemen kelas, sebagai suatu kesatuan kegiatan terkecil dalam usaha pendidikan yang merupakan “dapur inti” dari seluruh jenis manajemen pendidikan. Dalam manajemen kelas inilah yang kemudian terdapat istilah “pengelolaan kelas” baik yang bersifat instruksional maupun manajerial.
2.      Ruang lingkup menurut objek garapan
Yang dimaksud dengan objek garapan manajemen pendidikan adalah semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan mendidik. Sebagai titik pusat pandangan adalah kegiatan mendidik di sekolah. Namun karena kegiatan di sekolah tersebut tidak dapat dipisahkan  dari jalur-jalur lingkungan formal maupun non-formal, maka tentu juga dibahas lingkup sistem pendidikan sampai ke tingkat pusat.
Ditinjau dari objek garapan manajemen pendidikan, sekurang-kurangnya ada tujuh obyek garapan, yaitu:
a.       Manajemen siswa
b.      Manajemen personil sekolah
c.       Manajemen kurikulum
d.      Manajemen sarana dan prasarana
e.       Manajemen pembiayaan
f.       Manajemen lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan
g.      Manajemen hubungan masyarakat atau komunikasi pendidikan
3.      Menurut fungsi atau urutan kegiatan
Adapun fungsi manajemen ini adalah:
a.       Merencanakan
b.      Mengorganisasikan
c.       Mengarahkan
d.      Mengkoordinasikan
e.       Mengkomunikasikan
f.       Mengawasi atau mengevaluasi
Bagaimanapun pembagiannya, atau apapun sebutannya, unsur-unsur kegiatan tersebut tetap berkaitan satu sama lain. Kaitan tersebut bersifat bolak balik. Jadi misalnya kita berpikir tentang perencanaan, tentu telah berpikir pula bagaimana nanti bentuk organisasinya, siapa-siapa yang akan menangani tugas, bagaimana pengarahannya dan sebagainya.
4.      Menurut pelaksana
Banyak orang mengira bahwa yang bertanggung jawab melaksanakan manajemen pendidikan hanyalah kepala sekolah dan staff tata usaha. Pandangan tersebut adalah keliru. Manajemen adalah suatu kegiatan yang sifatnya melayani. Dalam kegiatan belajar mengajar, manajemen berfungsi untuk melancarkan jalannya proses tersebut, atau membantu terlaksananya kegiatan mencapai tujuan agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien.
Dalam lingkungan kelas, guru adalah administrator, guru yang bertindak melaksanakan kegiatan manajemen. Di lingkungan sekolah, kepala sekolah adalah administrator. Dengan demikian kepala sekolah bertindak sebagai manajer di sekolah yang dipimpinnya.
Selain para administrator di sekolah, masih ada lagi pelaksana manaemen pendidikan yaitu orang-orang yang bekerja di kantor-kantor pendidikan dan pusat-pusat latihan atau di kursus-kursus mempunyai peranan dan tugas seperti pelaksana di sekolah.[6]

















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kerja sama sekelompok manusia dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan umum dalam manajemen pendidikan adalah melaksanakan pembentukan kepribadian pelajar yang berdasarkan tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat perkembangan maupun perbaikan untuk usia pendidikan secara efektif dan efisien.
Ruang lingkup manajemen pendidikan ada empat macam yang terdiri dari sudut wilayah kerja, objek garapan, fungsi atau urutan kegiatan dan pelaksana.

B.     Penutup
Demikianlah makalah dari kami, kami menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan baik dalam segi substansi maupun penyajian. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang konstrif untuk kedepannya.











DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr. dan Yuliana, Lia, S.Pd, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2008.
Brantas, Drs. M.Pd., Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Alfabeta, 2009.
Hamalik, Oemar,  Perencanaan dan Manajemen Pendidikan, Bandung: CV. Mandar Maju,  1991.
Mustari, Mohamad, Ph.D., Manajemen Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014.
Sobry Sutikno, M, Dr., Manajemen Pendidikan, Lombok: Penerbit Holistica, 2012.





[1] Drs. Brantas, M.Pd, Dasar-Dasar Manajemen,  Jakarta: Alfabeta, 2009, hal. 5
[2] Dr. M. Sobry Sutikno, Manajemen Pendidikan, Lombok: Penerbit Holistica, 2012, hal. 4
[3] Oemar Hamalik,  Perencanaan dan Manajemen Pendidikan, Bandung: CV. Mandar Maju,  1991, hal. 20
[4] Mohamad Mustari, Ph.D, Manajemen Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014,  hal. 3
[5] Ibid, hal. 6-7
[6] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, S.Pd, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2008. hal. 5-8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar